Thursday, 6 December 2018

Hukum Keepler tentang Antariksa


1. Fisika Bumi dan Antariksa

Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa  merupakan Ilmu yang membahas semesta tentang keberadaan bumi sebagai salah satu bagian dari tata surya dan juga membahas tentang ruang angkasa beserta bendea-benda angkasa lainnya.

2. Pembagian Ilmu Bumi dan Antariksa

Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa dibagi dalam beberapa cabang ilmu pengetahuan yang salah satunya membahas tentang Astronmi. Astronomi yaitu ilmu yang membahas tentang benda-benda ruang angkasa yang ada di alam semesta ini yang mencangkup bintang, matahari, satelit dan lain-lainnya. Penerapan astronomi yang sering digunakan adalah dalam navigasi, perhitungan waktu dan kalender.

Di dalam astronomi, ada tiga Hukum Gerakan Planet Kepler adalah:

  1. Setiap planet bergerak dengan lintasan yang elips, matahari berada di salah satu fokusnya. 
  2. Luas daerah pada yang disapu pada selang waktu yang sama akan selalu sama.
  3. Perioda kuadrat pada suatu planet berbanding dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya dari Matahari.
Geologi yakni ilmu yang mempelajari tentang struktur bumi. Dalam pembahasan menggunakan dasar-dasar kimia dan fisika sehingga mempelajari struktur dan perubahan materi, baik yang terdapat di permukaan tanah maupun dalam perut bumi. Dimana geologi terbagi menjadi: 

  1. Petrologi yaitu ilmu yang membahas tentang batu-batuan. 
  2. Vulkanologi yakni ilmu yang membahas tentang gempa bumi. 
  3. Mineralogi yaitu ilmu yang mempelajari tentang mineral-mineral dan bahan galian.
  4. Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang permukaan bumi serta sosio ekonomi dan makhluk yang ada di situ (terutama manusia). Geografi sebagai cabang ilmu pengetahuan yang menggabungkan informasi yang diperoleh dalam semua cabang lain, sehingga merupakan ilmu pengetahuan yang dipakai manusia untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam rangka adaptasi dengan lingkungan.

Sekarang manusia telah menikmati dan menguasai berbagai disiplin ilmu yang dapat menyelesaikan berbagai masalah keperluan hidup sehari-hari.

Lebih dari setengah abad sebelum newton merumuskan tiga hukum tentang gerak dan hukum gravitasiuniversal, seorang astronomberkebangsaan jerman Johanes Kepler (1571 – 1630) telah menulis sejumlah teoritentangastronomi. Teori kepler sebagian terbentuk setelah beberapa tahun menguji data yang dikumpulkan oleh Tycho Brahe (1546 – 1601) tentang posisi planet dalam gerakannya melintasi langit. Pada tulisan kepler itu terdapat tiga teori penting yang di sebut sebagai hukum kepler tentang gerak planet. Adapun hukum-hukum kepler ini adalah :

3. Hukum I kepler

“setiap planet bergerak pada lintasan elips dengan matahari yang berada pada salah satu titik fokusnya.”

Elips adalah suatu kurva tertutup sedemikian sehingga jumlah jarak dari sembarang titik P padakurvake kedua titik tetap (disebut titik fokus F1 dan F2) selalu tetap. Jadi, F1 P + F2P selalu sama untuk setiap titik P pada kurva.
Gambar: keadaan lintasan elips bumi terhadap matarhari

Baca juga : Hipotesis terbentuknya galaksi

4. Hukum II kepler

”Setiap planet bergerak sedemikian sehingga jika suatu garis khayal di tarik dari matahari ke planet tersebut akan menyapu daerah yang sama pada selang waktu yang sama.” 
Planet bergerak lebih cepat pada orbit yang lebih dekat dengan pusat yaitu matahari.


Gambar:  ketika planet berada pada posisi C dan D, maka semakin
lamban benda bergerak. Begitu sebalkinya
Baca juga : Rasi Bintang

5. Hukum III kepler

”pada setiap planet, kuadrat periode revolusinya berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya dari matahari.”

Andaikan dua planet memiliki jarak rata-rata dari matahari R1dan R2, sedangkan periodenya, yaitu waktu yang diperlukan untuk satu kali mengelilingi matahari, berturut-turut adalah T­1 dan T2. Menurut hukum kepler, berlaku
T­12/T­22= R­13/R­23
contoh : 


MATAHARI


Pada dasarnya matahari ialah salah satu bintang yang berada di tata surya dan menjadi pusatnya. Matahari termasuk bintang disebabkan karena dapat menghasilkan energi cahaya sendiri. Cahaya matahari dibandingkan bintang yang lain terasa lebih cerah. Hal itulah yang menyebabkan ketika waktu siang hari kita tidak dapat melihat bintang selain matahari.

Matahari adalah bintang sangat terdekat dengan Bumi dengan jarak rata-rata 149.680.000 km (93.026.724 mil). Matahari serta kedelapan planet (yang sudah diketahui/ditemukan oleh manusia) membentuk Tata Surya. Matahari dikategorikan sebagai bintang kecil jenis G.




Matahari adalah suatu bola gas yang pijar dan ternyata tidak berbentuk bulat sempurna. Matahari mempunyai katulistiwa dan kutub karena gerak rotasinya. Matahari memiliki garis tengah ekuatorialnya 864.000 mil, sedangkan garis tengah antar kutubnya 43 mil lebih pendek. Matahari merupakan anggota Tata Surya yang sagat besar diantara yang lain, karena 98% massa Tata Surya terkumpul pada matahari.


Di samping matahari sebagai pusat peredaran, ia juga merupakan pusat sumber energi di lingkungan tata surya. Struktur Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, masing-masing fotosfer, kromosfer dan korona. Agar terus bersinar, matahari, yang terdiri dari gas panas menukar zat hidrogen dengan zat helium melalui reaksi fusi nuklir pada takaran 600 juta ton, dengan itu kehilangan empat juta ton massa setiap saat.


Matahari dipercayai terbentuk pada 4,6 miliar tahun lalu. Kepadatan massa matahari adalah 1,41 berbanding massa air. Jumlah tenaga matahari yang sampai ke permukaan Bumi yang dikenali sebagai konstan surya menyamai 1.370 watt per meter persegi setiap waktu. Matahari dikenal sebagai pusat Tata Surya merupakan bintang generasi kedua. Material dari matahari terbentuk dari ledakan bintang generasi pertama seperti yang diyakini oleh ilmuwan sains, bahwasanya alam semesta ini terbentuk ketika ledakan big bang sekitar 14.000 juta tahun lalu.

BUMI

Bumi adalah salah satu planet dari jutaan benda yang terdapat di langit, di bumi kita dapat melihat bintang terbesar sebagai pusat tata surya di siang hari, dan dapat melihat satelit bumi, komet, astroid bintang-bintang yang bertebaran serta benda langit lainnya.



Mempelajari Bumi dan Antariksa sangatlah menarik, karena kita dapat mengetahui betapa luasnya Alam Semesta, bagaimana proses terjadinya Alam semesta, tersusun dari apa sajakah alam semesta itu dan lain sebagainya.

Mengapa kita bisa melihat benda langit dari bumi? Dimanakah letak benda langit itu berada hingga kita dapat melihatnya dari bumi?

Untuk menyatakan letak suatu benda langit diperlukan suatu tata koordinat yang dapat menyatakan dengan akurat kedudukan benda langit tersebut. Tata koordinat tersebut terdiri dari tata koordinat horison, tata koordinat ekuator, tata koordinat ekliptika dan tata koordinat galaktik. Dalam pembahasan kali ini ana akan memperkenalkan tata koordinat horison karena tata koordinat ini yang paling sederhana dan mudah dipahami.
Tiap-tiap tata koordinat memiliki cara penggunaan sistem yang berbeda kemudian terdapatnya berbagai macam keuntungan dan kelemahan dalam penggunaan sistem tersebut. Dengan demikian penggunaan suatu sistem koordinat bergantung pada hasil yang kita inginkan, apakah hasil yang didapat mau digunakan untuk waktu sesaat atau agar waktu yang lama dan dapat dipakai secara universal. 

Share:
Lokasi: Banda Aceh, Banda Aceh City, Aceh, Indonesia

0 komentar:

Post a Comment

Followers

Total Pageviews