Perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan yang lengkap, mempunyai tugas dan peran sebagai institusi pengembang keilmuan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Tridarma perguruan tinggi tersebut melekat dalam domain pengelolaan dan kepemimpinan perguruan tinggi yang telah teruji dalam dinamika perkembangan masyarakat global dewasa ini. Melalui peran dan fungsi pengajaran tidak hanya memberikan transfer of knowladge kepada mahasiswa, lebih dari itu adalah pewarisan nilai-nilai keilmuan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Demikian halnya dengan peran penelitian, laboratorium menjadi ruang mahasiswa dan dosen dalam melakukan penelitian dan menghasilkan penemuan baru sesuai dengan bidang keilmuannya yang selanjutnya digunakan sebagai wahana pengabdian kepada masyarakat.
Universiatas kita dengan konsep Tridarma perguruan tinggi telah banyak menghasilkan karya besar untuk menjadi sumbangsih perguruan tinggi dalam membangun bangsa dan Negara.
Sebagai institusi yang Komplek, perguruan tinggi mengharuskan adanya pengelolaan yang konprehensif dan strategis dalam menjalankan dan menata pamong praja, sarana, prasarana, dan kepemimpinannya guna mendukung optimalisasi peran, fungsi, dan tugas tridarma perguruan tinggi. Salah satu sarana yang penting dan memadai dalam pengelolaan perguruan tinggi dan terus mendukung tercapainya misi dan tujuan perguruan tinggi dalam menjalankan tridarma adalah laboratorium perguruan tinggi. Berbagai laboratorium dimiliki oleh perguruan tinggi sesuai dengan kadar keilmuan yang diajar-kembangkan sebagai pusat pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat antara lain; laboratorium bahasa, teknik, perkapalan, komputer, kesehatan, farmasi, pendidikan, peternakan, kelautan, dan pertanian dan seabgainya.
Dengan demikian dapat difahami bahwa Universitas yang menghasilkan manusia profesional menyediakan ‘lahan administratif’ yang holistik dan komprehensif. Dalam kontek manajemen perguruan tinggi (Palfreyman dan Warner, 1996) memberikan elemen kunci dalam pengelolaan perguruan tinggi yang menjalankan pengajaran dan penelitian atau menggabungkan keduanya, antara lain; Budaya organisasi, perencanaan strategis, sumber dana dan alokasi sumberdaya, pengambilan keputusan, personalia, sarana dan manajemen kemahasiswaan. Sebagai contoh, dalam menyusun perencanaan strategis manajerial perguruan tinggi tentunya harus dicanangkan beberapa program dan kebijakan yang mendukung efektifitas ketercapaian misi dan tujuan perguruan tinggi dengan mempertimbangkan potensi sumberdaya yang ada. Termasuk didalamnya adalah posisi laboratorium dalam perguruan tinggi.
Fungsi Laboratorium Bagi Perguruan Tinggi
1. Bidang Pendidikan
Dalam bidang Pendidikan dan pengajaran laboratorium berfungsi untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman spesifik yang erat hubungannya dengan tujuan kuriikulum dan performansi yang di kehendaki. Storm (dalam Sonhadji, 2002). Laboratorium perguruan tinggi dapat sebagai wahana menjalankan peran dan fungsi pengajaran tidak hanya memberikan transfer of knowladge kepada mahasiswa, lebih dari itu adalah pewarisan nilai-nilai keilmuan yang dapat dipertanggungjawabkan. Melalui program pengajaran merupakan bentuk dari pola pewarisan keilmuan dan pengetahuan hasil dari penelitian dan rekayasa yang dilakukan.
2. Bidang Penelitian
Begitu pula bidang penelitian, laboratorium dapat memberikan manfaat dalam penelitian eksperimental, penelitian tindakan kelas, maupun penelitian survei. Dosen dan mahasiswa dapat mengembangan kajian keilmuan berupa penelitian berbasis laboratorium yang difasilitasi oleh program perguruan tinggi dan laboratorium. Selanjutnya melalui riset yang dilakukan akan menghasilkan temuan-temuan baru untuk senantiasa melengkapi atas apa yang telah ada, juga menghasilkan teknologi yang dapat bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan umat manusia. Dalam konteks ini laboratorium, kehadirannya diharapkan memberi makna lebih dalam memberikan sumbangsihnya pada persoalan kemanusian dan utamanya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Laboratorium menjadi penting untuk menciptakan pribadi yang handal dengan keilmuan yang mumpuni dalam melaksanakan kegiatan penelitian serta didorong oleh keberpihakan kebijakan kampus kearah itu, dan terciptanya lingkungan yang kondusif bagi para peneliti untuk mengekspresikan keingintahuannya dalam bentuk penelitian.
3. Bidang Pengabdian
Sedangkan dalam bidang pengabdian kepada masyarakat laboratorium dapat berperan sebagai wahana pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dimana masyarakat memanfaatkan produk-produk laboratorium. Pengabdian kepada masyarakat yang merupakan salah satu Tridarma perguruan tinggi yang belum mendapatkan prioritas perhatian sebagaimana darma pengajaran dan pendidikan serta darma penelitian.
Berdasarkan data DP2M Dikti sampai dengan Tahun 2010 kurang 5% populasi dosen dan kurang dari 1% Guru Besar yang aktif melaksanakan pengabdian masyarakat. Demikian pula besarnya alokasi dana PPM di DP2M masih berkisar sekitar 15% dari alokasi dana riset dosen. Alokasi tersebut belum mampu ditingkatkan sampai mencapai 20-25%. Faktor lain yang menyebabkan rendahnya pengabdian kepada masyarakat adalah apresiasi karya program pengabdian masyarakat dalam sistem skor kenaikan pangkat dosen masih rendah. Disisi lain kebutuhan masyarakat atas manfaat dari pelaksanaan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh universitas cukup tinggi, oleh karenanya sebaiknya para dosen/pihak akademis diharapkan memiliki wawasan mengenai pemberdayaan masyarakat khususnya Inovasi dan Kreativitas dalam Pemanfaatan modal Sosial dalam Pemberdayaan Masyarakat.
Civitas akademika kampus dapat melakukan kerja sosial bersama masyarakat berangkat dari hasil kerja laboratoirum. Dengan demikian, laboratorium dalam menajemen perguruan tinggi merupakan unsur penting dan salah satu syarat bagi keberadaan suatu perguruan tinggi. Hal penting dari laboratorium guna mendukung pencapaian tujuan pendidikan di perguruan tinggi dalam menyiapkan kompetensi mahasiswa, antara lain : memperkaya keilmuan, teknologi, dan seni serta mengembangkan dan menggunakannya di tengah kehidupan masyarakat. Serta berperan sebagai kekuatan moral dan keunggulan kompetitif. Dukungan laboratorium dalam proses belajar di perguruan tinggi dapat dimaknai dalam tridarma perguruan tinggi agar dapat menghasilkan lulusan yang kompeten dibidangnya dan mampu bersaing dalam situasi gobal.