Wednesday, 22 May 2013

KESALAHAN DALAM OBJEKTIVITAS SEJARAH

Hai Sobat Kampus....
Banyak sekali kesalahan dalam mengambil Objek Sejarah, dikarenakan kebiasaan-kebiasaan pada kehidupan bermasyarakat dan dijadikan kebiasaan tersebut menjadi sejarah. Padahal tidak seutuhnya itu termasuk dari kesimpulan sejarah. Untuk lebih lanjut mari simak uraian dibawaha....

  • Kesalahan Pars Pro Toto

Kesalahan Pars Pro Toto terjadi karena ada anggapan bahwa bukti yang hanya berlaku untuk sebagian dianggap untuk keseluruhan. Misalnya dalam karya “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Kartini mengeluh bahwa wanita Jawa selalu dipingit. Padahal  wanita tidak keseluruhan dipingit, tetapi wanita ingin/ikhlas membantu orang tuanya dan membantu orang tuanya di bidang rumah tangga.

  • Kesalahan Totem Pro Parte

Kesalahan Totem Pro Parte adalah kebalikan dari kesalahan Pars Pro Toto. Sejarawan mengemukakan keseluruhannya. Padahal yang dimaksudkan adalah bukti sebagian. Misalnya semua orang yang bersekolah di negeri Belanda di gambarkan seolah-olah menjadi orang barat yang berfikir dan berbicara seperti orang Belanda. Padahal tidak, karena budaya sulit untuk di ubah.

  • Kesalahan Menganggap Pendapat Umum Sebagai Fakta

Kesalahan Menganggap Pendapat Umum Sebagai Fakta sering terjadi. Misalnya orang cina dianggap pandai berdagang. Anggapan ini mendorong berdirinya koperasi-koperasi syariat islam, padahal ada juga orang cina yang menjadi pembantu rumah tangga di kota-kota besar. Karena orang cina rajin berusaha meskipun tidak mampu.


Share:

0 komentar:

Post a Comment

Followers

Total Pageviews