Hai sobat kampus.....
masih semangat? tentunya. baik, sekarang kita akan menyajikan info dan ilmu seputar perkuliahan. selakan dinimkati
A. Pengertian Lumut
Lumut adalah tumbuhan peralihan antara tumbuhan lumut berkormus dengan bertalus. Lumut dapat
beradaptasi sehingga tumbuh di tanah, belum mempunyai jaringan pengangkut, sudah
memiliki dinding sel yang terdiri dari selulosa.
Tumbuhan lumut
berwarna hijau dikarenakan mempunyai sel-sel dengan plastida yang menghasilkan
klorofil a dan b. lumut bersifat autotrof.
Batang
dan daun tegak memiliki susunan berbeda-beda. Batang bila dilihat secara melintang akan terlihat susunan sebagai selapis sel
kulit, lapisan kulit dalam (korteks), silinder pusat yang terdiri sel-sel
parenkimatik yang memanjang untuk mengangkut air dan garam-garam
mineral; belum terdapat floem dan xilem.
Sel-sel daunnya
kecil, sempit, panjang, dan memiliki kloroplas yang tersusun seperti
jala. Lumut hanya dapat tumbuh memanjang akan tetapi tidak membesar, karena lumut tidak
ada sel berdinding sekunder yang berfungsi sebagai jaringan
penyokong. Rizoid seperti benang dan berfungsi sebagai akar untuk melekat pada
tempat tumbuhnya dan menyerap garam-garam mineral.
B. Struktur Lumut
Struktur sporofit
(sporogonium) tubuh lumut terdiri atas: vaginula, seta, apofisis,
kaliptra, dan kolumela. Sporofit tumbuh pada gametofit menyerupai daun.
Gametofit berbentuk seperti daun dan pada bagian bawahnya terdapat rizoid yang berfungsi seperti akar. Jika sporofit
tidak memproduksi spora, gametofit akan membentuk anteridium dan arkegonium untuk reproduksi seksual.
C. Reproduksi Lumut
Reproduksi lumut dapat bergantian antara fase seksual dan aseksual melalui pergiliran keturunan atau
metagenesis. Reproduksi aseksual dengan menggunakan spora haploid yang dibentuk dalam
sporofit. Reproduksi seksualnya dengan membentuk gamet-gamet dalam gametofit.
Ada dua macam gametangium yaitu:
- arkegonium (gametangium betina) berbentuk seperti botol dengan bagian lebar yang disebut perut, yang sempit disebut leher.
- anteridium (gametangium jantan) berbentuk bulat seperti gada.
Jika anteridium dan
arkegonium berada pada satu individu tumbuhan lumut saja disebut berumah satu (monoesis).
Jika dalam satu individu hanya memiliki anteridium atau arkegonium saja, tumbuhan lumut disebut berumah dua (diesis).
Lumut yang telah teridentifikasi berjumlah sekitar 16 ribu spesies dan telah
dikelompokkan menjadi 3 kelas yaitu: lumut hati, lumut tanduk dan lumut daun.
D. Klasifikasi Lumut
- Lumut Hati
(Hepaticopsida)
Lumut hati berbentuk lembaran, menempel di atas permukaan tanah, pohon atau tebing dan sebagainya.
Terdapat rizoid yang berfungsi untuk menempel dan menyerap zat-zat makanan. Tidak
memiliki batang dan daun. Reproduksi lumut hati secara vegetatif dengan membentuk gemma
(kuncup), secara generatif dengan membentuk gamet jantan dan betina. Contohnya:
Ricciocarpus, Marchantia dan lunularia.
Fungsi Lumut Hati
- Sebagai penyedia tanah bagi tumbuhan lebih besar yang tumbuh dipohon, karena akar-akar lumut dapat menyimpan tanah.
- Sebagai penyedia makanan bagi hewan-hewan kecil dan tanaman lain yang semuanya tersimpan diakar lumut.
- Sebagai sarang hewan-hewan kecil. Karena biasanya terdapat celah-celah pada tumbuhan tersebut sehingga hewan bias masuk kedalamnya.
- Sebagai penyimpan air dalam jumlah yang cukup besar.
- Lumut menjaga kelembaban udara dan porositas tanah.
Manfaat lumut Hati
Manfaat lainnya,
ada lumut yang dipercaya bias digunakan sebagai bahan obat, meskimasih diperlukan
penelitian lebuh lanjut, termasuk uji klinis. Secara tradisional lumut dari
marga Marcahantia (lumut hati) yang bentuknya mirip hati, digunakan untuk
menggobati penyakit hepatitis. Sementara, lumut sphagnum dikenal sebagai obat
penyakit kulit dan mata.
- Lumut Tanduk (Anthoceratopsida)
Bentuk tubuhnya
seperti lumut hati berupa talus, tetapi sporofitnya berupa kapsul
memanjang. Sel lumut tanduk hanya mempunyai satu kloroplas. Hidup di tepi
sungai, danau, atau sepanjang selokan. Reproduksi seperti lumut hati. Contohnya
Anthocerros sp.
Fungsi lumut tanduk
digunakan oleh
ilmuwan untuk model dalam experimen biologi tumbuhan.
- Lumut Daun
(Bryopsida)
Lumut daun juga
disebut lumut sejati. Bentuk tubuhnya seperti tumbuhan kecil dengan bagian
seperti akar (rizoid), batang dan daun. Reproduksi vegetatif dengan membentuk
kuncup pada cabang-cabang batang. Kuncup akan membentuk lumut baru. Contoh:
Spagnum fibriatum, Spagnum squarosum.
Fungsi lumut daun
dapat membantu penyerapan air dan menjaga kelembapan tanah, juga dapat
digunakan sebagai pembalut/pengganti kapas (sphagnum).
Manfaat lumut daun.
Lumut dari yang dapat digunakan sebagai penutup media tanam tanaman hias atau
tanaman dan bahan kasur.
E. Manfaat Lumut (Bryophyta)
Salah satu peranan
atau manfaat Bryophyta ialah memperlambat proses erosi. Lumut sejati
yang bagaikan permadani itu mempunyai daya
simpan air yang lebih besar daripada lapisan daun mati. Karena itu lumut sejati
memperlambat alir permukaan yang cepat dari air hujan dan salju yang cair.
Selain itu, tegakan lumut sejati yang rapat menahan partikel tanah.
Beberapa tumbuhan
lumut dimanfaatkan sebagai ornamen tata ruang. Beberapa spesies pada Sphagnum dapat
digunakan sebagai obat kulit dan mata.
Tumbuhan lumut yang
tumbuh di lantai hutan-hujan dapat membantu menahan erosi, mengurangi bahaya banjir,
dan mampu menyerap air pada musim kemarau.
Contoh: Marchantia polymorpha untuk mengobati penyakit hepatitis, Spagnum
sebagai pembalut atau pengganti kapas, jika Spagnum ditambahkan ke tanah dapat
menyerap air dan menjaga kelembutan tanah.
0 komentar:
Post a Comment