Wednesday, 22 May 2013

LUMUT (BRYOPHYTA)



Hai sobat kampus.....
masih semangat? tentunya. baik, sekarang kita akan menyajikan info dan ilmu seputar perkuliahan. selakan dinimkati

A. Pengertian Lumut

Lumut adalah tumbuhan peralihan antara tumbuhan lumut berkormus dengan bertalus. Lumut dapat beradaptasi sehingga tumbuh di tanah, belum mempunyai jaringan pengangkut, sudah memiliki dinding sel yang terdiri dari selulosa.

Tumbuhan lumut berwarna hijau dikarenakan mempunyai sel-sel dengan plastida yang menghasilkan klorofil a dan b. lumut bersifat autotrof.

Batang  dan  daun tegak memiliki susunan berbeda-beda. Batang bila  dilihat secara melintang akan terlihat susunan sebagai selapis sel  kulit, lapisan kulit dalam (korteks), silinder pusat yang terdiri sel-sel  parenkimatik  yang memanjang untuk mengangkut air dan garam-garam  mineral; belum terdapat floem dan xilem.    

Sel-sel daunnya kecil, sempit,  panjang, dan memiliki kloroplas yang tersusun seperti jala. Lumut hanya dapat tumbuh memanjang akan tetapi tidak membesar, karena lumut tidak ada sel  berdinding sekunder yang berfungsi sebagai jaringan penyokong. Rizoid seperti benang dan berfungsi sebagai akar untuk  melekat pada tempat tumbuhnya dan menyerap garam-garam mineral.

B. Struktur Lumut                                                                               

Struktur sporofit (sporogonium)  tubuh lumut terdiri  atas: vaginula, seta, apofisis, kaliptra, dan kolumela. Sporofit  tumbuh pada gametofit menyerupai daun. Gametofit berbentuk seperti daun dan pada bagian bawahnya terdapat rizoid yang berfungsi seperti akar. Jika sporofit tidak  memproduksi  spora, gametofit akan membentuk anteridium  dan arkegonium untuk reproduksi seksual.

C. Reproduksi Lumut

Reproduksi lumut dapat bergantian antara fase seksual dan aseksual melalui pergiliran keturunan atau metagenesis. Reproduksi aseksual dengan menggunakan spora haploid yang dibentuk dalam sporofit. Reproduksi seksualnya dengan membentuk gamet-gamet dalam gametofit. Ada dua macam gametangium yaitu: 
  1. arkegonium (gametangium betina) berbentuk seperti botol dengan bagian lebar yang disebut perut, yang sempit disebut leher.                                                              
  2. anteridium (gametangium jantan) berbentuk bulat seperti gada.
Jika anteridium dan arkegonium berada pada satu individu tumbuhan lumut saja disebut berumah satu (monoesis). Jika dalam satu individu hanya memiliki anteridium atau arkegonium saja, tumbuhan lumut disebut berumah dua (diesis).

Lumut yang telah teridentifikasi berjumlah sekitar 16 ribu spesies dan telah dikelompokkan menjadi 3 kelas yaitu: lumut hati, lumut tanduk dan lumut daun.

D. Klasifikasi Lumut

  • Lumut Hati (Hepaticopsida)

Lumut hati berbentuk lembaran, menempel di atas permukaan tanah, pohon atau tebing dan sebagainya. Terdapat rizoid yang berfungsi untuk menempel dan menyerap zat-zat makanan. Tidak memiliki batang dan daun. Reproduksi lumut hati secara vegetatif dengan membentuk gemma (kuncup), secara generatif dengan membentuk gamet jantan dan betina. Contohnya: Ricciocarpus, Marchantia dan lunularia.

Fungsi Lumut Hati
  1. Sebagai penyedia tanah bagi tumbuhan lebih besar yang tumbuh dipohon, karena akar-akar lumut dapat menyimpan tanah.
  2. Sebagai penyedia makanan bagi hewan-hewan kecil dan tanaman lain yang semuanya tersimpan diakar lumut.
  3. Sebagai sarang hewan-hewan kecil. Karena biasanya terdapat celah-celah pada tumbuhan tersebut sehingga hewan bias masuk kedalamnya.
  4. Sebagai penyimpan air dalam jumlah yang cukup besar.
  5. Lumut menjaga kelembaban udara dan porositas tanah.
Manfaat lumut Hati
Manfaat lainnya, ada lumut yang dipercaya bias digunakan sebagai bahan obat, meskimasih diperlukan  penelitian lebuh lanjut, termasuk uji klinis. Secara tradisional lumut dari marga Marcahantia (lumut hati) yang bentuknya mirip hati, digunakan untuk menggobati penyakit hepatitis. Sementara, lumut sphagnum dikenal sebagai obat penyakit kulit dan mata.

  • Lumut Tanduk (Anthoceratopsida)

Bentuk tubuhnya seperti lumut hati berupa talus, tetapi sporofitnya berupa kapsul memanjang. Sel lumut tanduk hanya mempunyai satu kloroplas. Hidup di tepi sungai, danau, atau sepanjang selokan. Reproduksi seperti lumut hati. Contohnya Anthocerros sp.

Fungsi lumut tanduk
digunakan oleh ilmuwan untuk model dalam experimen biologi tumbuhan.

  • Lumut Daun (Bryopsida)

Lumut daun juga disebut lumut sejati. Bentuk tubuhnya seperti tumbuhan kecil dengan bagian seperti akar (rizoid), batang dan daun. Reproduksi vegetatif dengan membentuk kuncup pada cabang-cabang batang. Kuncup akan membentuk lumut baru. Contoh: Spagnum fibriatum, Spagnum squarosum.
Fungsi lumut daun dapat membantu penyerapan air dan menjaga kelembapan tanah, juga dapat digunakan sebagai pembalut/pengganti kapas (sphagnum).

Manfaat lumut daun. Lumut dari yang dapat digunakan sebagai penutup media tanam tanaman hias atau tanaman dan bahan kasur.

E. Manfaat Lumut  (Bryophyta)

Salah satu peranan atau manfaat Bryophyta ialah memperlambat proses erosi. Lumut sejati yang       bagaikan permadani itu mempunyai daya simpan air yang lebih besar daripada lapisan daun mati. Karena itu lumut sejati memperlambat alir permukaan yang cepat dari air hujan dan salju yang cair. Selain itu, tegakan lumut sejati yang rapat menahan partikel tanah.

Beberapa tumbuhan lumut dimanfaatkan sebagai ornamen tata ruang. Beberapa spesies pada Sphagnum dapat digunakan sebagai obat kulit dan mata.

Tumbuhan lumut yang tumbuh di lantai hutan-hujan dapat membantu menahan erosi, mengurangi bahaya banjir, dan mampu menyerap air pada musim kemarau.

Contoh: Marchantia polymorpha untuk mengobati penyakit hepatitis, Spagnum sebagai pembalut atau pengganti kapas, jika Spagnum ditambahkan ke tanah dapat menyerap air dan menjaga kelembutan tanah.


                                     
                                     



Share:

0 komentar:

Post a Comment

Followers

Total Pageviews