Banyak pada zaman ini ketika iman menurun (futur) malah tidak ada tindakan berarti agar iman dapat naik kembali. Justru didiamkan, hal ini dapat mengakibatkan terbelungunya diri dari cinta Allah kepada kita. Kemudian bagaimana sikap kita untuk meninggalkan futur ini? Mari kita paparkan bagaimana solusi dari sejarah Rasulullah ketika futur itu menghampiri kita.
1. Rasulullah pernah ditanyakan oleh sahabat lebih kurang seperti ini redaksinya, "Ya Rasulullah, mengapa engkau tidak memohon pertolongan untuk kami, dan mengapa engkau tidak mendo’akan kami?” Maka beliau bersabda, “Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian, ada di antara mereka digergaji pada tengah-tengah kepalanya hingga terbelah dari kepala sampai kedua kakinya, namun hal itu tidak memalingkan dirinya dari agama islam. Ada juga yang tubuhnya disisir dengan sisir besi sampai terpisah antara daging dan tulangnya, namun hal itu tidak menjadikannya berpaling dari islam.” Selanjutnya beliau bersabda, “Demi Allah, Allah benar-benar akan menyempurnakan perkara (agama) ini sehingga seorang yang berkendaraan dari Shana menuju ke Hadhramaut tidak merasa takut kecuali kepada Allah, dan hanya mengkhawatirkan serigala atas kambingnya. Tetapi kalian adalah kaum yang tergesa-gesa. maka turunlah surah Al-Baqarah ayat 214: "Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang- orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta goncangan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: Kapankah datangnya pertolongan Allah? Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. Seketika itu pula semangat dan iman para sahabat meningkat karena cobaan mereka rupanya tidak seberapa dibandingkan dengan umat-umat terdahulu.
2. Kalau hendak mendekati Futur, Nabi Muhammad justru memperbanyak amalan ibadah. tidak sebaliknya meninggalkan ibadah seperti yang dilakukan oleh umat muslim saat ini. Menurut sebagian ulama, ketika mengalami cobaan hidup yang melemahkan semangat iman, Nabi Muhammad SAW malah memperbanyak membaca Al-Qur'an dan solat sunnah. Kemudian Rasulullah juga sering berdoa ketika cobaan dakwahnya terasa berat. seperti kejadian ketika Rasulullah ditolak berdakwah di negeri Thaif yang beliau dilempari batu-batu dari berbagai arah sehingga bada beliau merlumuran darah.
3. Rasulullah jarang futur karena asyik berda'wah. Ketika orang sibuk dan rutin berda'wah, ia sebenarnya sibuk menasehati diri sendiri. Nasehat merupakan cara untuk menghindari futur. Jika kita jarang futur, maka kita akan lebih produktif dibandingkan dengan orang yang sering futur. Allah menyebut ciri ummat terbaik ialah islam dengan menasehati (amar ma'ruf nahi mungkar). "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyeruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang mungkar.....(Ali Imran ayat 110)
Semoga kita beranjak dari futur yang sedang menggrogoti jiwa dan menghilangkan iman. aamiin.
Sumber
https://alquranmulia.wordpress.com/2015/04/13/tafsir-ibnu-katsir-surat-al-baqarah-ayat-214/
https://tafsirq.com/2-al-baqarah/ayat-214
https://alquranmulia.wordpress.com/2015/04/13/tafsir-ibnu-katsir-surat-al-baqarah-ayat-214/
https://tafsirq.com/2-al-baqarah/ayat-214
0 komentar:
Post a Comment