Istilah “Bioetik“ pertama kali muncul pada tahun 1974,
dan ditemukan oleh Van Rensselaer Potter dalam bukunya Bioethics: Bridge to
the Future (1971). Ia mendifinisikan bioetika sebagai sebuah disiplin ilmu yang
mengkombinasikan pengetahuan biologi dengan pengetahuan sistim nilai manusiawi. Sebelum lahir bioetika, Pada budaya barat, dikenal Sumpah Hipocrates
(abad III dan IV SM) yang berisi tentang implikasi etika kedokteran: kewajiban etika
dokter berhadapan dengan guru dan keluarga serta hubungan antara dokter dengan
pasien. Sumpah ini merupakan bagian dari Corpus Hippocraticum, kumpulan tulisan
yang kumpulkan oleh para Bapak Kedokteran.
Di lain budaya, dapat ditemukan juga Sumpah Inisiasi,
Caraka Samhita dari India abad I, Sumpah Asaph abad III-IV dan Nasihat kepada
seorang dokter abad X yang datang dari dunia Arab. Ada juga lima perintah dan
sepuluh tuntutan oleh Chen Shih Kung, tabib Cina pada abad XVII silam . Sintesis dari
pedoman etika itu dirangkum dalam konsep latin primum non nocere yang artinya
“dari semua, tidak membuat sakit“. Menjelang pada abad XIX, Thomas Percival,
Bapak Etika Kedokteran menyusun semacam etika dasar untuk praktek pada bidang kedokteran.
Pada abad XIX muncul di berbagai negara, Asosiasi
Perserikatan Para Dokter. Dan setelah perang dunia ke II, muncul Hukum
Keperawatan dan Hukum Nuremburg (1946), Deklarasi Genewa (1948) dalam 2
pertemuan pentingnya th. 1948 dan 1949 dengan mengembangkan lagi Hukum Internasional
Etika Kedokteran.
Dengan pengetahuannya Potter menggunakan istilah bioetik
untuk pertama kalinya. Tokoh lain yang menggunakan istilah ini adalah André
Helleger, bidan Belanda yang sedang bekerja di Universitas Georgetown. Enam bulan
setelah Potter, Helleger memberikan nama sebuah pusat studi bioetika pertama di
USA: Joseph and Rose Kennedy Institute for Human Study of Human Reproduction
and Bioethics di Universitas Washington DC pada 1 Juli 1971. W.T Reich
menegaskan bahwa bioetika muncul di dua tempat, di Madison Wisconsin dan
Universitas Georgetown. Istilah bioetik menunjuk pada 2 hal: ilmu pengetahuan
dan pemahaman mengenai kemanusiaan. Selain WT Reich, secara khusus, bioetik di
USA mempunyai ¨sejarah“ tersendiri, sebagaimana dikemukakan oleh Alberth R.
Jonsen. Ia memberikan beberapa tahap perkembangan bioetik: Adminission and
Policy th 1962 di Pusat Kedokteran Universitas Seattle, New England Journal of
Medicine (1966), Komisi Nasional Alabama, Informe Belmont, Havard Medical
School, Kasus Karen A Quinlan 1975, dan yang paling berpengaruh kemudian adalah
Hasting Center (1969). Dalam sejarah awal ini, bioetik membahas hanya pada masalah
kesehatan dan kedokteran.
Perkembangan bioetika seterusnya tidak sebatas pada
masalah kesehatan dan kedokteran saja. L. Feito mengatakan bahwa bioetika
adalah ilmu baru yang mempelajari tindakan manusia dan ilmu yang berkaitan
dengan hidup. Bidang bioetika pada tahap ini adalah : Etika Biomedika, Etika
Gen Manusia, Etika Binatang dan etika lingkungan hidup. Francess Abel
menyimpulkan, bahwa bioetika mengarah kepada pengambilan keputusan etika.
0 komentar:
Post a Comment