Lesehan Kampus – Hai
sobat kampus, kali ini kita akan membahas terkait konsep fisika pada pembangkit
listrik tenaga angin, penasaran bukan? Kuy mari disimak bagaimana konsep fisika
pada pembangkit listrik tenaga angin.
Pada mulanya, pembangkit
listrik tenaga angina terinspirasi dari kincir angin. Dulu kincir angina hanya
digunakan untuk memompa air dan menggiling terigu. Perkembangan teknologi
sekarang sudah menemukan kegunaan lain pada kincir angin. Dengan sedikit
saja rekayasa/desain manusia, kincir angin sekarang dapat digunakan untuk
menghasilkan listrik. Pertanyaan yang timbul kemudian adalah: “Bagaimana cara
kerja si kincir angin tersebut?”.
Bagaimana Cara Kerja Kincir Angin?
Angin termasuk sumber
energi yang dapat diperbaharui dan terjangkau. Angin dianggap sebagai salah
satu sumber energi yang paling praktis dan sempurna karena bebas emisi,
efesien, dan gratis. Sisi efesiennya adalah angin dapat mengurangi beban
listrik 50% sampai 80%.
Pada dasarnya struktur kincir
angin terdiri dari 2 – 3 bilah kipas yang terhubung dengan sebatang poros.
Bilah-bilah kipas tersebut digunakan untuk mengumpulkan energi angin yang
mengalir di sekelilingnya. Sementara poros tersebut disambungkan dengan kabel
ke generator, yang kemudian dihubungkan ke penyimpanan energi (baterai).
Generator merupakan inti dari mekanisme ini, karena generator yang mengubah
energi yang terkumpul.
Setelah mengumpulkan dan
mengubah energi, kemudian baterai digunakan untuk menyimpan seluruh energi yang
terkumpul, untuk dihubungkan ke sistem listrik.
Pertama: kincir angin menangkap
kecepatan angin dengan menggunakan bilah, yang cara kerjanya sama seperti
baling-baling pesawat. Setelah angin mengalir
di sekeliling bilah, bilah telah
mengumpulkan energi kinetik. Kemudian bilah, yang terhubung ke poros penggerak,
berputar dan mengirimkan banyak tenaga pemutar menuju gearbox.
Gearbox kemudian
menyesuaikan tenaga pemutar tersebut, dan berputar secara pelan dengan banyak
tenaga di setiap putaran, putaran pun menjadi semakin cepat dengan lebih
sedikit tenaga di setiap putaran.
Karena proses tersebut,
saat itulah generator yang terhubung pada gearbox, menghasilkan energi listrik
melalui sekian banyak magnet dan kawat tembaga yang terdapat di dalamnya.
Faktor penting yang berperan
vital pada kerja pembangkit listrik tenaga angin ini adalah ukuran strukturnya,
mengingat jumlah listrik yang dihasilkan tergantung pada besar ukuran struktur
mesin. Semakin besar struktur, maka semakin besar pula tenaga yang dihasilkan
untuk memutar poros, yang berarti semakin besar listrik yang bisa dihasilkan.
Mungkin sobat kampus
juga sering melihat kincir angin dipasang di daerah lembah atau di puncak
bukit. Hal ini dikarenakan perpaduan antara udara panas dan dingin dapat
menghasilkan angin (udara yang bergerak) yang cukup besar. Terkadang kincir
angin juga dipasang di dekat aliran air. Hal tersebut dilakukan disebabkan
perubahan suhu yang dihasilkan oleh laut dan matahari juga menghasilkan angin
yang besar.
Satu fakta penting yang
sobat kampus perlu ketahui mengenai cara kerja kincir angin bahwa satu turbin
bisa menghasilkan 100 megawatt listrik. Bayangkan berapa banyak listrik yang
dihasilkan dengan turbin besar yang digabungkan pada kenyataannya.
Demikian rangkaian
ulasan yang dapat penuls sajikan, semoga bermanfaat bagi sobat kampus sekalian
@_@
0 komentar:
Post a Comment