1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah kumpulan individu dari dua individu yang
tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan, dan/atau pengangkatan dan
mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di
dalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.( Salficion G Bailon dan Aracdelis Maglaya, 1989).
Dari ketiga Pengertian keluarga tersebut dapat di
simpulkan :
- Unit terkecil masyarakat Terdiri dari dua orang atau lebih
- Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah.
- Hidup dalam satu rumah tangga di bawah asuhan seorang kepala rumah tangga
- Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
- Setiap anggota keluarga mempunyai perannya masing-masing, menciptakan, dan mempertahankan suatu kebudayaan.
Sedangkan istilah keluarga memiliki
beraneka ragam pengertian, salah satunya yang diungkapkan oleh Paul B Houton dan
Chester L Hunt (1987:267) adalah :
- Suatu kelompok yang mempunyai nenek moyang yang sama
- Suatu kelompok kekerabatan yang disatukan karena darah atau perkawinan
- Pasangan perkawinan dengan atau tanpa anak
- Pasangan tanpa nikah yang mempunyai anak
- Satu orang dengan beberapa anak.
Di Indonesia sendiri, keluarga telah diatur dalam
berbagai peraturan atau undang-undang RI nomor 10 tahun 1992 mendefinisikan
keluarga sebagai berikut : ”Keluarga merupakan wahana pertama seorang anak
mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan bagi kelangsungan
hidupnya”.
Sedangkan menurut SD. Vembrianto dalam “Sosiologi
Pendidikan” mengintisarikan tentang keluarga, Keluarga merupakan kelompok
sosial kecil yang umumnya terdiri atas ayah, ibu dan anak.
Hubungan sosial diantara anggota keluarga relatif
tetap dan didasarkan atas ikatan darah, perkawinan, dan adopsi.
2. Keluarga Inti dan Keluarga Besar
a. Konsep Keluarga Inti
Salah satu alasan mendasar terbentuknya keluarga
adalah pemenuhan kebutuhan manusia, sebagaimana Allah SWT. menerangkan hal ini
pada kalamnya :
Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung
dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan
sayang. Sesungguhnya pada demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi kaum yang berpikir.” [QS. Ar. Ruum (30):21].
Semua makhluk diciptakan oleh-Nya
berpasang-pasangan, begitu pula manusia. karena pada hakekatnya pada diri
manusia terdapat kebutuhan biologis satu sama lainnya, dengan cara yang halal
yaitu pernikahan dan membentuk keluarga.
Dengan menikah, sepasang suami- isteri membentuk
suatu kesatuan yang disebut rumah tangga, yaitu kesatuan yang mengurus ekonomi
rumah tangganya. Rumah tangga terdiri dari satu keluarga inti (satu
pasangan suami istri dan anak), tetapi mungkin juga terdiri dari 2 atau 3 keluarga
inti.
Keluarga inti adalah termasuk dalam keluarga inti
suami, istri, dan anak- anak mereka yang belum menikah. Anak tiri dan anak
yang secara resmi diangkat sebagai anak memiliki hak yang bisa disebut sama
dengan anak kandung. Bentuk keluarga yang seperti ini dapat di katakan bentuk
yang sederhana. Keluarga inti lebih kompleks bila dalam keluarga
terdapat lebih dari suami atau istri. Keluarga inti seperti ini biasanya keluarga inti yang berdasarkan poligami atau poliandri.
b. Konsep Keluarga Besar (komunitas)
Kata Komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang berasal
dari kata dasar communis yang artinya masyarakat, publik atau banyak orang.
komunitas adalah sekelompok orang yang salingpeduli lebih dari
yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi hubungan pribadi yang erat
antar para anggota komunitas itu. Kekuatan pengikat suatu
komunitas, terutama, adalah kepentingan bersama dalam memenuhi kebutuhan
kehidupan sosialnya yang biasanya, didasarkan atas kesamaan latar belakang
budaya, ideologi, sosial-ekonomi. Disamping itu secara fisik suatu komunitas
biasanya diikat oleh wilayah geografis. Masing-masing
komunitas memiliki cara yang berbeda dalam
menanggapi dan menyikapi keterbatasan yang dihadapainya serta mengembangkan kelompoknya. Komunitas kecil biasanya berjumlah 5 sampai 20
orang, lebih dari itu sudah dinamakan komunitas besar.
Di zaman moderen ini, tingkat hubungan
kehidupan kekeluargaan mulai berkurang, disebabkan oleh teknologi berkembang sangat pesat
dan mudah melakukan aktifitas yang biasanya dilakukan bersama keluarga,
akibatnya hubungan kekeluargaan mengendur dan ditinggalkan, bahkan cenderung
hanya menjalin hubungan keluarga inti. Dengan polah hidup moderen, manusia
lama-kelamaan akan hidup individualisme.
3. Fungsi Keluarga
Mengenai fungsi keluarga Abu Ahmadi (1991:247) mengemukakan bahwa
tugas atau fungsi keluarga bukan merupakan fungsi yang tunggal tetapi jamak.
Secara sederhana dapat dijabarkan bahwa fungsi keluarga Menstabilkan situasi
keluarga dalam arti stabilisasi situasi ekonomi keluarga, Mendidik dan
Pemelihara fisik dan psikis keluarga, termasuk disini kehidupan religius.
Mengenai fungsi keluarga, khususnya tanggung jawab orang tua
terhadap anaknya Singgih P Gunarsa (1991:54) mengemukakan bahwa, Tanggungjawab orang tua ialah memenuhi kebutuhan-kebutuhan anak baik dari
sudut organis-Psikologis, antara lain makanan, maupun kebutuhan-kebutuhan
psikis seperti kebutuhan-kebutuhan perkembangan, kebutuhan intelektual
melalui pendidikan, kebutuhan rasa kasih, dimengerti dan rasa aman melalui
perawatan asuhan ucapan-ucapan serta perlakuan”.
Dari konsep tersebut diterangkan bahwa diantaranya peran orang tua
ini sangat penting sekali terhadap pemenuhan kebutuhan intelektual bagi anak
melalui pendidikan. Hal ini merupakan tanggungjawab orang tua harus diberikan
kepada anaknya sehingga orang tua diharuskan mengerti akan fungsi
keluarga dan pemahaman tentang pendidikan. Ini harus benar-benar
dirasakan oleh orang tua sampai mampu untuk melanjutkan sekolah
anaknya ke yang lebih tinggi sehingga wawasan dan pemahaman anak bisa lebih
luas.
a. Fungsi biologis
Pada hakikatnya, manusia diciptakan
mempunyai kebutuhan biologis terhadap apa yang diperlukannya seperti makan,
minum, memiliki keinginan (nafsu). Dalam hubungan keluarga, kebutuhan biologis
dapat di temukan ketika orang tua meneruskan keturunan, memelihara dan
membesarkan anak, memenuhi kebutuhan keluarga, memelihara dan merawat anggota
keluarga.
b. Fungsi Sosial
Terkadang orang tua memerlukan suatu penanaman
sosial terhadap lingkungannya keluarganya, sehingga terciptanya sikap-sikap
baik yang terbentuk dari dalam diri anak dan keluarganya. Tingkah laku yang
baik sangat di perlukan di dunia ini, bahkan kalaupun bisa mudah-mudahan semua
umat manusia memiliki tingkah laku yang baik dan mulia. Untuk terciptanya tingkah
laku yang baik sehingga menjadi budaya pada masyarakat, harus dimulai dalam
lingkungan keluarga.
c. Fungsi Pendidikan
Dalam pembinaan keluarga, pendidikan pertama sekali
diberikan oleh orang tua kepada anak-anaknya. Pendidikan orang tua kepada
anaknya merupakan titik awal dari pendidikan guru terhadap murid di sekolah.
Dengan kata lain, guru di sekolah berfungsi sebagai perpanjangan dari orang tua di
lingkungan keluarga.
Pendidikan
pada lingkungan keluarga sangat dibutuhkan bagi negara. Mengapa tidak, karena
apabila anak-anak sudah dididik dengan baik oleh lingkungan keluarganya, maka
mereka akan bermanfaat bagi negara sebaga Sumber Daya Manusia. seperti yang
kita ketahui bahwa indonesia sangat kurang SDM yang terpakai untuk kemajuan
negara. Bisa jadi karena kurangnya pendidikan yang layak bagi anak-anak yang
lahir di keluarga.
d. Fungsi Psikologi
Berikut fungsi psikologi bagi keluarga:
- Memberikan kasih sayang dan rasa aman,
- Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
- Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga,
- Memberikan identitas keluarga
e. Fungsi Ekonomi
Mencari sumber-sumber
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Pengaturan penggunaaan
penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Menabung untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa yg akan datang misalnya pendidikan anak-anak,
jaminan hari tua dsb.
Kesimpulannya : Ada 3 fungsi pokok keluarga terhadap anggota
keluarganya inti , yaitu memberikan kasih sayang , perhatian, rasa aman,
kehangatan, kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan
berkembang sesuai usia dan kebutuhannya.
0 komentar:
Post a Comment